Dalam proses pembelajaran, buku ajar memainkan peran yang sangat penting. Buku ajar berfungsi sebagai pedoman bagi guru dan siswa yang akan mengarahkan semua aktivitas mereka dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya dipelajari/dikuasai siswa. Buku ajar juga berfungsi sebagai alat evaluasi pencapaian hasil pembelajaran. Dengan buku ajar diharapkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi secara runtut dan sistematis sehingga secara akumulatif siswa dapat menguasai kompetensi secara utuh dan terpadu. Dengan demikian buku ajar merupakan garis pemandu bagi guru dan siswa dalam upaya mencapai kompetensi yang telah ditetapkan.
Dalam Lampiran Permenag No 2 tahun 2008 tentang Standar Kompetensi lulusan Dan Standar Isi pendidikan Agama Islam Dan Bahasa Arab Di Madrasah disebutkan bahwa Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam ditekankan pada kemampuan mengambil ibrah dari peristiwa-peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek dan seni, dan lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam. Dengan demikian pembelajaran SKI di Madrasah bukan sekedar menyajikan fakta sejarah sebagai sebuah informasi, tetapi lebih dari itu, dan terutama, adalah bagaimana mengambil pelajaran dari perjalanan umat di masa lalu guna membangun umat di masa kini yang lebih baik.
Lebih jauh Lampiran Permenag No 2 Tahun 2008 menyebutkan bahwa mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam diharapakan memberikan kontribusi dalam memotivasi peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati sejarah kebudayaan Islam, yang mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak, dan kepribadian peserta didik. Dengan kata lain mata pelajaran Sejarah Kebudyaan Islam harus dapat menonjolkan karakter tokoh sejarah Islam yang dapat menjadi inspirasi dan sekaligus teladan bagi para peserta didik.
Berdasrkan hal tersebut di atas, maka buku ajar Sejarah Kebudayaan Islam sebagai panduan dalam mencapai kompetensi yang telah ditetapkan Permenag No 2 tahun 2008 harus memperhatikan tiga poin berikut secara proporsional:
- Penyajian fakta sejarah secara akurat
- Pengambilan kesimpulan dari fakta sejarah sebagai ibrah
- Penonjolan karakter tokoh sejarah sebagai teladan
Dalam rangka mencermati kesesuaian buku ajar dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar seperti diamanatkan panitia kepada saya, serta mengacu kepada tiga poin di atas sesuai pandangan saya, makalah ini akan menyampaikan hasil penelitian buku ajar Sejarah Kebudayaan Islam di 3 madrasah di 2 kecamatan di kabupaten Rembang Jawa Tengah.
Pemetaan Buku Ajar SKI
Tiga madrasah yang menjadi obyek penelitian ini semuanya menggunakan jenis bahan ajar LKS sebagai buku utama. Dan LKS umumnya diterbitkan per semester. Mengingat bahwa penelitian ini dilakukan pada permulaan tahun ajaran, maka jika suatu madrasah pada tahun pelajaran 2010/2011 menggunakan LKS dari penerbit yang berbeda dengan tahun pelajaran sebelumnya, maka saya mengambil LKS tahun berjalan sebagai buku ajar semester ganjil dan LKS tahun sebelumnya sebagai buku ajar semester genap. Sedangkan buku penunjang yang digunakan di tiga madrasah sama, yaitu buku terbitan Tiga Serangkai, Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam.
Menurut para responden, penetapan LKS sebagai buku utama lebih didasarkan pada pertimbangan ekonomis dengan prinsip keterjangkauan harga bagi peserta didik. Sebenarnya masing-masing madrasah telah mendapatkan bantuan buku paket yang lebih tepat dijadikan sebagai buku utama dan memfungsikan LKS sebagai buku pendamping. Tetapi karena rasio jumlah buku dengan jumlah peserta didik tidak sebanding, maka terpaksa buku teks bantuan pemerintah hanya dijadikan sebagai buku penunjang.
Berikut daftar buku utama dan buku penunjang yang digunakan.
Nama Madrasah | Kelas/ Semester | Buku Utama | Buku Penunjang |
Mts Al Anwar Ds Kalipang Kec. Sarang Kab. Rembang Jawa Tengah | semua kelas/ Ganjil | Team Penulis TAQWA, Sejarah Kebudayaan Islam, Seri LKS TAQWA, Sragen, Akik Pustaka, TT | Darsono, H; Ibrahim, T, Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam, Solo, Tiga Serangkai, 2008 |
semua kelas/ Genap | Mulyawan, S.PdI; Fajeri, S.PdI; Lisnalida; S.Ag; Mernawati, S.PdI; Nelya, S.PdI; Harmonis, Ria, S.PdI, Sejarah Kebudayaan Islam, Seri LKS Khazanah, Solo, Udo Brothers, TT | ||
Mts Hidayatul Mubtadi'in Ds Kalipang Kec. Sarang Kab. Rembang Jawa Tengah | semua kelas/ Ganjil dan genap | Abbassori, Drs., S.PdI; Rahmaningrum, Ulfah S.PdI; Sutardi, Fajar, Seri LKS Ilham, Sejarah Kebudayaan Islam, Solo, Wijaya, TT | |
Mts Riyadlotut Tholabah Ds Sedan Kec. Sedan Kab. Rembang Jawa Tengah | semua kelas/ Ganjil dan genap | Tim Penulis Fattah, Seri LKS Fattah, Sejarah Kebudayaan Islam, Solo, Putra Nugraha, TT |
Analisis Kelayakan Isi
Analisis kelayakan isi dalam penelitian ini disamping menekankan kesesuaian materi dengan kompetensi juga memperhatikan akurasi fakta sejarah dan kesesuaian ibrah serta keteldanan dengan fakta sejarah yang disajikan. Dengan demikian standar kelayakan isi dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
- Kesesuaian materi buku dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
- Akurasi penyajian fakta sejarah
- Kesesuaian dan logika pengambilan kesimpulan dari fakta sejarah sebagai ibrah
- Korelasi keteladanan tokoh sejarah dengan fakta yang disajikan
Kemudian hasil analisis dimaksud disajikan per buku dan per Kompetensi Dasar sesuai dengan catatan yang saya temukan. Di akhir bab akan disajikan kesimpulan mengenai catatan-catatan yang telah saya kemukakan sebelumnya. Berikut hasil analisis selengkapnya.
a. Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VII
1 | Kompetensi Dasar : Tujuan dan Manfaat Mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam Halaman : 5-6 Catatan :Dari 57 baris yang dimaksudkan sebagai penjabaran Kompetensi dasar hanya terdapat 2 baris yang membahas Kompetensi Dasar.Teks : "Pada dasarnya, mempelajari sejarah kebudayaan bertujuan untuk mempelajari berbagai masalah kehidupan umat manusia. Maju mundurnya suatu kebudayaan juga menunjukkan perkembangan kehidupan manusia. Selain itu ..." Kalimat selanjutnya hingga akhir sub bab membahas tentang sebab-sebab kemunduran kebudayaan IslamKeitdaksesuaian : Penjabaran Kompetensi Dasar tidak memadai, pembahasan keluar dari konteks |
2 | Kompetensi Dasar:Mendeskripsikan misi Nabi Muhammad saw sebagai rahmat bagi alam semesta, pembawa kedamaian, kesejahteraan dan kemajuan masyarakatHalaman : 15-19Catatan : Sub bab Misi Dakwah Nabi Muhammad saw memiliki empat sub di bawahnya masing-masing adalah: keadaan masyarakat mekkah Sebelum Islam, Dakwah pada Masa Awal, Bentuk Hambatan Dakwah, dan Misi Dakwah Nabi Muhammad saw. Dalam sub bab ini materi yang terkait dengan Misi Dakwah tidak dijelaskan secara eksplisit. Hanya 2 kalimat pada sub Misi Dakwah Nabi Muhammad sawyang menyinggung Misi Dakwah secara ekplisit.Teks : " Pemicu kebencian orang-orang kadir terhadap dakwah Nabi Muhammad saw, adalah pada misi dakwahnya. Dakwah Islam saat itu berisi seruan kembali ke agama tauhid, beribadah hanya kepada Allahswt., dan beriman kepada hari akhir. Hal itu berarti menghapus adanya kesenjangan sosial dan kesombongan antar suku" Ketidaksesuaian: Penjabaran Kompetensi Tidak Memadai |
3 | Kompetensi Dasar:Meneladani perjuangan Nabi Muhammad saw dan para Sahabat dalam menghadapi masyarakat makkahHalaman : 20Catatan : Dari lima poin keteladanan dalam Sub bab Meneladani Perjuangan Nabi Muhammad sawtidak satupun yang menyebut keteladanan Sahabat secara tegas. Dan keteladanan poin 1 bersifat general, normatif dan tidak memiliki rujukan dari sajian fakta sejarah dari pembahasan sebelumnya.Teks : " 1. Menampilkan sikap terpuji dan mempunyai sifat sidik, amanah, fatanah dan tabligh" Ketidaksesuaian: Penjabaran Kompetensi Tidak Memadai, penyimpulan keteladanantidaksesuai dengan sajian fakta |
4 | Kompetensi Dasar:Mendeskripsikan sejarah Nabi Muhammad dalam membangun masyarakat melalui kegiatan ekonomi dan perdagangan.Halaman : 29-30Catatan : Urutan pembahasan dalam Sub bab Membangun Masyarakat melalui Kegiatan Ekonomi dan Perdagangan dapat digambarkan sebagai berikut: Pembangunan Masjid Nabawi à Pembangunan Jembatan-Jembatan yang menghubungkan lembah satu dengan lembah lain à Madinah menjadi kota terbesar di Jazirah Arab à Pengaturan hubungan masyarakat muslim dengan nonn muslim melalui piagam madinah dan hubungan sesama muslim melalui persaudaraan Islam. Dalam pembahasan Madinah sebagai kota terbesar dijelaskan pula bahwa Madinah menjadi tujuan dagang bagi masyarakat sekitar. Dan dalam pembahasan tentang persaudaraan sesama muslim terselip contoh beberapa Shabat yang berprofesi sebagai petani dan pedagang. Dari penjelasan di atas terlihat bahwa deskripsi tentang pembangunan masyarakat melalui kegiatan ekonomi dan perdagangan tidak terjelaskan dengan baik.Ketidaksesuaian: Penjabaran Kompetensi Tidak Memadai, fakta sejarah terkait pembangunan jembatan dan Madinah sebagai kota terbesarpatut dipertanyakan |
5 | Kompetensi Dasar: Mengambil ibrah darimisi Nabi Muhammad dalam membangun masyarakat melalui kegiatan ekonomi dan perdagangan untuk masa kini dan yang akan datang.Catatan : Tidak ditemukan sub bab ataupun kalimat yang membahas tentang Kompetensi Dasar ini |
6. | Kompetensi Dasar:Meneladani semangat perjuangan Nabi Muhammad saw dan para Sahabat di Madinah.Halaman : 30-34Catatan : Hanya disajikan fakta sejarah tanpa ada pembahasan mengenai keteladanan |
b. Sejarah Kebudayaan Islam, Seri LKS Khazanah Kelas VII
1 | Kompetensi Dasar : Tujuan dan Manfaat Mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam Halaman : 8-9 Catatan :Dari 28 baris yang dimaksudkan sebagai penjabaran Kompetensi dasar hanya terdapat 2 baris yang membahas Kompetensi Dasar.Teks : "Tujuan mempelajarai sejarah kebudayaan Islam adalah untuk mempelajari berbagai masalah kehidupan umat manusia. Maju mundurnya suatu kebudayaan juga menunjukkan perkembangan kehidupan manusia. Selain itu ..." Kalimat selanjutnya hingga akhir sub bab membahas tentang sebab-sebab kemunduran kebudayaan IslamKeitdaksesuaian : Penjabaran Kompetensi Dasar tidak memadai, pembahasan keluar dari konteks |
2 | Kompetensi Dasar:Mendeskripsikan misi Nabi Muhammad saw sebagai rahmat bagi alam semesta, pembawa kedamaian, kesejahteraan dan kemajuan masyarakatHalaman : 24-29Catatan : Dalam sub bab ini materi yang terkait dengan Misi Dakwah tidak dijelaskan secara eksplisit. Hanya 2 kalimat pada sub Misi Dakwah Nabi Muhammad sawyang menyinggung Misi Dakwah secara ekplisit.Teks : " Adapaun hal yang memicu kebencian orang-orang kadir terhadap dakwah Nabi Muhammad saw, adalah pada misi dakwahnya. Dakwah Islam saat itu berisi seruan kembali ke agama tauhid, beribadah hanya kepada ALLAH SWT dan beriman kepada hari kiamat. Hal itu berarti menghapus ada kesenjangan sosial dan kesombongan antar suku" Ketidaksesuaian: Penjabaran Kompetensi Tidak Memadai |
3 | Kompetensi Dasar:Meneladani perjuangan Nabi Muhammad saw dan para Sahabat dalam menghadapi masyarakat makkahHalaman : 40Catatan : Dari lima poin keteladanan dalam Sub bab Meneladani Perjuangan Nabi Muhammad sawtidak satupun yang menyebut keteladanan Sahabat secara tegas. Dan keteladanan poin 1 bersifat general, normatif dan tidak memiliki rujukan dari sajian fakta sejarah dari pembahasan sebelumnya.Teks : " 1. Menampilkan sikap terpuji dan mempunyai dan mempunyai sifat sidik, amanah, fatanah dan tabligh" Ketidaksesuaian: Penjabaran Kompetensi Tidak Memadai, penyimpulan keteladanantidakberhubungan dengan sajian fakta |
4 | Kompetensi Dasar:Mendeskripsikan sejarah Nabi Muhammad dalam membangun masyarakat melalui kegiatan ekonomi dan perdagangan.Halaman : 53Catatan : Urutan pembahasan dalam Sub bab Membangun Masyarakat melalui Kegiatan Ekonomi dan Perdagangan dapat digambarkan sebagai berikut: Pembangunan Masjid Nabawi à Pembangunan Jembatan-Jembatan yang menghubungkan lembah satu dengan lembah lain à Madinah menjadi kota terbesar di Jazirah Arab à Pengaturan hubungan masyarakat muslim dengan nonn muslim melalui piagam madinah dan hubungan sesama muslim melalui persaudaraan Islam. Dalam pembahasan Madinah sebagai kota terbesar dijelaskan pula bahwa Madinah menjadi tujuan dagang bagi masyarakat sekitar. Dan dalam pembahasan tentang persaudaraan sesama muslim terselip contoh beberapa Shabat yang berprofesi sebagai petani dan pedagang. Dari penjelasan di atas terlihat bahwa deskripsi tentang pembangunan masyarakat melalui kegiatan ekonomi dan perdagangan tidak terjelaskan dengan baik.Ketidaksesuaian: Penjabaran Kompetensi Tidak Memadai, fakta sejarah terkait pembangunan jembatan dan Madinah sebagai kota terbesarpatut dipertanyakan |
5 | Kompetensi Dasar: Mengambil ibrah darimisi Nabi Muhammad dalam membangun masyarakat melalui kegiatan ekonomi dan perdagangan untuk masa kini dan yang akan datang.Halaman : 54Catatan : Tidak ada perumusan yang tegas terkait dengan ibrah yang diambil dari materi bersangkutan. |
6. | Kompetensi Dasar:Meneladani semangat perjuangan Nabi Muhammad saw dan para Sahabat di Madinah.Halaman : 54-57Catatan : Hanya disajikan fakta sejarah tanpa ada pembahasan mengenai keteladanan |
c. Sejarah Kebudayaan Islam, Seri LKS TAQWA Kelas VIII
1 | Kompetensi Dasar :Mendeskripsikan perkembangan kebudayaan Islam pada masa Bani AbbasiyahHalaman : 17-36 Catatan : Urutan pembahasan tentang perkembangan kebudayaan Islam dibagi dalam tiga sub bab yaitu: A. Kondisi Sodial, B.Kemajuan Kebudayaan dan C. Kemajuan Politik dan Militer. Sub bab A membahas perkembangan di bidang sosial, sub bab B membahas perkembangan di bidang kebudayaan dan sub bab C membahas perkembangan politik dan militer. Pembahasan sub bab C dibagi dalam lima periode perkembangan politik. Dan di dalam masing-masing periode dijelaskan perkembangan politik dan militer serta tokoh-tokoh yang berperan. Penjabaran Kompetensi Dasar terpenuhi tetapi penyajian tidak sistematis dan tumpang tindih. |
2. | Kompetensi Dasar: Mengambil ibrah dariperkembangan kebudayaan Islam pada masa Bani Abbasiyah untuk masa kini dan yang akan datang.Catatan : Tidak ditemukan sub bab ataupun kalimat yang membahas tentang Kompetensi Dasar ini |
3. | Kompetensi Dasar:Meneladani ketekunan dan kegigihan Bani AbbasiyahCatatan : Tidak ditemukan sub bab ataupun kalimat yang membahas tentang Kompetensi Dasar ini |
d. Sejarah Kebudayaan Islam, Seri LKS Khazanah Kelas VIII
1. | Kompetensi Dasar:Meneladani ketekunan dan kegigihan Bani Abbasiyah.Halaman : 59-60 Catatan : Pembahasan tentang keteladanan bersifat normatif tanpa ada penjelasan yang menghubungkan keteladanan dengan fakta sejarah |
e. Sejarah Kebudayaan Islam, Seri LKS TAQWA Kelas IX
1. | Kompetensi Dasar:Meneladani semangat para tokoh dan perannya dalam perkembangan Islam di Indonesia.Catatan : Tidak ditemukan sub bab ataupun kalimat yang membahas tentang Kompetensi Dasar ini |
f. Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam Kelas IX
1. | Kompetensi Dasar:Meneladani semangat para tokoh dan perannya dalam perkembangan Islam di Indonesia.Catatan : Tidak ditemukan sub bab ataupun kalimat yang membahas tentang Kompetensi Dasar ini |
Dari hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa ketidak-sesuaian materi dengan Kompetensi Dasar umumnya terjadi karena kelemahan ibrah dan keteladanan. Bentuk-betuk kelemahan itu dapat dirumuskan dalam poin-poin berikut:
- Keteladanan tokoh disajikan secara normatif seperti pelajaran Aqidah-Akhlaq
- Keteladanan tokoh tidak terhubung dengan fakta sejarah yang disajikan sebelumnya
- Keteldanan tokoh dan ibrah hanya berupa rangkuman fakta sejarah yang telah disajikan tanpa ada perumusan yang tegas tentang bagian mana yang menjadi ibrah dan keteladanan
Di samping kelemahan ibrah dan keteladanan, ketidak-sesuaian materi dengan Standar Kompetensi juga disebabkan oleh hal-hal berikut:
- Tidak ada pembahasan terkait dengan Kompetensi Dasar
- Penjabaran tidak memadai
- Fakta sejarah meragukan
@2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar