I. Pendahuluan
Perkembangan tafsir di era konptemporer diwarnai kemunculan para pengkaji tafsir dari lulusan fakultas non agama. Di samping para tokoh agama dan lulusan fakultas agama, terdapat sarjana teknik, kedokteran, pendidikan, ahli bahasa dan disiplin lain yang turut andil dalam memperkaya kajian tafsir. Sahrur seorang insiyur Syiria yang menulis al-Kitāb wa al-Qur`an; sayyid qutb lulusan sastra dan pendidikan dari Mesir dengan karyanya fi Ẓilāl al-Qur`an dan Mustafa Mahmud seorang dokter Mesir dengan karyanya al-Qur`an, Muḥāwalat li Fahm ‘Aṣrī adalah sebagian pengkaji tafsir yang berlatar belakang non sarjana agama.
Dari kalangan sarjana filsafat muncul nama Arkoun yang melakukan pembacaan surat al-Fātiḥah dengan menggunakan pendekatan semantik dalam karyanya al-Qur`an, min al-Tafsīr al-Mawrūth ila Taḥlīl al-Khiṭāb al-Dīnī; al-Jabiri yang melakukan pembacaan kisah al-Qur`an