Memahami al-Qur’an tidak cukup hanya dengan mengandalkan penguasaan bahasa Arab, apalagi hanya dengan bekal terjemah. Dibutuhkan banyak piranti untuk dapat memahami al-Qur’an dengan benar agar tidak terjatuh dalam penafsiran yang arbriter. Salah satu piranti yang dibutuhkan dalam memahami al-Qur’an adalah asbāb al-nuzūl. Ibnu Daqīq al-‘Īd berkata,
Kamis, 19 Januari 2017
Pembakuan Mushaf Uthmani
A. Pendahuluan
Salah satu aspek kajian al-Qur’an yang paling mendapat perhatian dan menimbulkan banyak kontroversi adalah sejarah kodifikasi al-Qur’an dan pembakuan Mushaf Uthmānī. Sudah sejak abad 2 H. kajian sejarah al-Qur’an menjadi perhatian ulama Islam. Mereka melakukan kajian tentang perbedaan Mushaf yang beredar di beberrapa wilayah Islam. Ibnu Amir dengan Ikhtilāf Maṣāḥif al-Shām wa al-Hijāz wa al-‘Irāq, al-Kisā`iy dengan Ikhtilāf Maṣāḥif Ahlu al-Madīnah wa Ahlu al-Kūfah wa Ahlu al-Baṣrah, Khalaf bin Hisyam dengan Ikhtilāf al Maṣāḥif dan Ibnu Abi Dawud al-Sijistāny dengan al- Maṣāḥif adalah beberapa contoh
Artikel Terkini
PERKEMBANGAN LEMBAGA PERADILAN DARI MASA KENABIAN HINGGA DINASTI ABBASIYAH
Download versi pdf A. Pendahuluan Agama apapun tentu berisikan ajaran-ajaran tentang kebenaran dan petunjuk bagi penganutnya agar mendapatka...
Paling Sering Dibaca
-
A. Pendahuluan Sebelum datangnya Islam, Iran, Iraq, Transoxania [1] , Sijistan (sekarang disebut Afganistan) dan Khurasan menjadi wilayah ke...
-
Makalah ini dikembangkan dari Sejarah Pembukuan al-Qur`an A. Pendahuluan Salah satu aspek kajian al-Qur’an yang paling mendapat perhatian da...
-
I. Pendahuluan Suatu ayat dapat memperjelas maksud ayat lain dalam surat yang sama atau surat yang lain. Bahkan satu kalimat dapat memperjel...